1)
Penomoran
Benang
Ada dua sistem penomoran yaitu penomoran
langsung dan tidak langsung. Penomoran yang umum digunakan adalah
penomoran langsung.
Contoh penomoran
langsung: De =
Berat/9000 m,, artinya jika kita
mempunyai 50 dinier benang berarti benang tersebut beratnya 50 gr per 9000 meter.
2)
Penamaan
Benang
Penamaan benang salah satu tujuannya adalah untuk membedakan setiap jenis benang yang ada supaya tidak tercampur. Penamaan benang sebenarnya beragam, namun pada dasarnya tidak jauh berbeda. Contoh penamaan benang : SKKNI INOV SD 130/60 LOT 1.1a
Dari
penamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
SKKNI
: nama pemasok benang
INOV
: nama benang
SD
: tingkat kecerahan benang (brightness) SD = Semi Dal
130
: Dinier benang, 60 : jumlah filament
LOT
: campuran atau adonan, proses yang ke sekian
1a
: grade
Demikian semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Sudah Membaca Blog Saya. Silahkan Tinggalkan Komentar;